Wednesday, January 17

Tentang kesalahan dan indahnya pertemuan.





Siang hari, 15 januari 2018. Pertama kali aku menginjakkan kaki di Lapas Lowokwaru kota Malang. Aku disana tidak untuk ditahan karena kesalahan mengagumimu terlalu dalam. Tapi untuk mengunjungi salah satu adik jalanan yang dulunya adalah binaan komunitas yang sangat aku banggakan. Perasaan risau dan tidak nyaman adalah hal pertama yang aku rasakan, apalagi dengan sikap dari para petugas lapas yang sedikit banyak terkesan kasar dan mudah tersulut emosinya. Namun dengan sadar aku memakluminya karena jika tidak seperti itu akan banyak narapidana yang kabur karena terlalu lembeknya petugas.

Aku disana bersama dengan ibunya, dan tiga pengurus komunitas peduli anak jalanan dikota malang. Suasana riuh dan haru tergambar jelas diruang besuk tahanan, tentang penyesalan seorang anak pada ibu yang dituangkan dengan eratnya pelukan dan derasnya tangisan. Tentang kesetiaan pasangan yang terlukis indah dalam indahnya senyuman. Ribuan canda tersampaikan, ribuan rindu tersalurkan. Dari pengalaman hari itu aku tau bahwa kebahagiaan bukan semata tentang pencapaian, kesetiaan bukan semata karena rajinya kabar disampaikan. Kebahagiaan yang kulihat hadir setelah terjadi kesalahan, kesetiaan ada karena tulus nya cinta diungkapkan.

Hanya mengucap syukur yang aku lakukan. Bukan karena tidak menjadi narapidana, tapi karena dapat melihat kebahagiaan dalam sebuah kesulitan. Terlebih adik yang kami kunjungi sudah dapat menerima kenyataan dan sudah mampu mengumbar serobek senyuman. Dengan penuh antusias ia ceritakan berbagai kejadian yang ada didalam tahanan, berbagai kegiatan yang ia lakukan didalam tahanan. dan kurasa sekian cerita yang dapat kusampaikan pada tulisan kali ini, semoga setiap kejadian dapat menjadikan kalian menjadi pribadi yang lebih baik. Salam~

Tuesday, March 21

Skripsi? Aku tidak takut.


Apa yang anda pikirkan ketika mendengar tentang "Mahasiswa Semester Delapan" ?. Semester Akhir ? benar, Mau Lulus? benar, Mengerjakan skripsi? Benar lagi :(. Semua pandangan tersebut memang benar. dan lagi jika kalian berada di semester krusial ini kalian pasti akan mendapat banyak pertanyaan yang membahagiakan seperti : "Skripsimu udah sampe mana?" , "Kapan Seminar Hasil?", "Kapan Sidang?", "Kapan Wisuda?" dan pertanyaan-pertanyaan tersebut tak akan hilang sampai kalian berhasil memperoleh gelar sarjana yang kalian kejar. Berbicara tentang skripsi berikut penjelasannya.

"Menurut Wikipedia Skripsi adalah istilah yang digunakan di Indonesia untuk mengilustrasikan suatu karya tulis ilmiah berupa paparan tulisan hasil penelitian sarjana S1 yang membahas suatu permasalahan/fenomena dalam bidang ilmu tertentu dengan menggunakan kaidah-kaidah yang berlaku. [1] 
Skripsi bertujuan agar mahasiswa mampu menyusun dan menulis suatu karya ilmiah, sesuai dengan bidang ilmunya. Mahasiswa yang mampu menulis skripsi dianggap mampu memadukan pengetahuan dan keterampilannya dalam memahami, menganalisis, menggambarkan, dan menjelaskan masalah yang berhubungan dengan bidang keilmuan yang diambilnya. Skripsi merupakan persyaratan untuk mendapatkan status sarjana (S1) di setiap Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang ada di Indonesia. Istilah skripsi sebagai tugas akhir sarjana hanya digunakan di Indonesia. Negara lain, seperti Australia menggunakan istilah thesis untuk penyebutan tugas akhir dengan riset untuk jenjang undergraduate (S1), postgraduate (S2), Ph.D. dengan riset (S3) dan disertation untuk tugas riset dengan ukuran yang kecil baik undergraduate (S1) ataupun postgraduate (pascasarjana). Sedangkan di Indonesia skripsi untuk jenjang S1, tesis untuk jenjang S2, dan disertasi untuk jenjang S3.[2] 
Dalam penulisan skripsi, mahasiswa dibimbing oleh satu atau dua orang pembimbing yang berstatus dosen pada perguruan tinggi tempat mahasiswa kuliah. Untuk penulisan skripsi yang dibimbing oleh dua orang, dikenal istilah Pembimbing I dan Pembimbing II. Biasanya, Pembimbing I memiliki peranan yang lebih dominan bila dibanding dengan Pembimbing II."

Banyak orang berpresepsi skripsi adalah hal yang mengerikan, berat dan seram saat diperbincangkan, tapi sebernarnya skripsi tidak se-sulit yang dipikirkan. Segala sesuatu akan terlihat berat jika diawal kita sudah ber-asumsi hal tersebut berat, dan segala sesuatu juga akan menjadi beban jika kita tidak menjalaninya dengan rasa suka. Pada kenyataannya penulis menulis artikel ini pun sedang menjalani tahapan ini, Jujur diawal memulai penulis sedikit goyah karena pendapat-pendapat orang mengenai skripsi, penulis menganggap ini sebagai beban. tapi penulis mulai berontak dengan pemikiran tersebut karena percaya bahwa hal tersebut tidak benar. Skripsi bukan sebuah beban ketika penulis mulai mengerjakannya demi kebahagiaan orang-orang tercinta.Skripsi tidak akan terasa berat jika kita menjalani proses perkuliahan dengan benar, jika kita menganggapnya sebagai sebuah tantangan layaknya naik level dalam sebuah game.

Penulis sekarang sedang menunggu turunnya surat tugas untuk dapat mengerjakan skripsi. Teman-teman, saya meminta doa kepada kalian semua agar tahapan pengerjaan tugas akhir saya ini berjalan lancar, agar dapat mengurangi beban orang tua, agar bisa lekas bekerja untuk meringankan beban orang tua dan juga agar lekas bisa menghalakan yang belum halal. Pada dasarnya artikel ini di tulis dan di terbitkan hanya bertujuan untuk lapak curhat bagi penulis, Untuk mengakhiri artikel kali ini penulis berharap yang terbaik buat teman-teman semua, yang sedang skripsi, ujian nasional dan yang lainnya semoga dilancarkan. Akhir kata, Terimakasih.

Monday, February 6

Rintihan Surya






Surya, kau nampak begitu letih
Tersirat cahaya minor di tiap bias-mu
Entah mulai jera pada colonimbus
Atau tak berdaya dibekap gulita


Apa mungkin, kau mulai renta?
Renta karena dosa, dosa yang kau tunggangkan pada masa


Tapi apapun itu, ingatlah surya
Kau adalah emisi semesta!
Tanpamu, sirna ya hanya sirna
Bangunlah!

Friday, February 3

Introvert? Ehe




Senja mulai menunduk diiringi dentuman melodi air yang menghujam bumi kala bulan cinta di tahun ayam. Pada artikel kali ini regards ingin membahas tentang "Intovert", jadi introvert adalah kepribadian manusia yang cenderung  cinta akan kesunyian juga ketenangan. dan memang orang introvert itu orang yang suka menyendiri, menutup diri dari keramaian, dan dunia luar. Sederhananya mereka adalah orang yang berorientasi kedalam dirinya sendiri.


Introvert bukan berati mereka tidak suka bergaul atau berteman. Bagi mereka 1-3 teman saja sudah cukup, mereka lebih selektif dalam memilih teman karena bagi mereka banyak bergaul itu melelahkan. Terkadang orang banyak yang menilai bahwa introvert adalah tipe orang yang antisosial, Namun penilaian itu salah karena meskipun mereka suka menyendiri konon introvert itu punya empati yang besar lho, Ehe. That's why they made really the best of friends. mereka biasanya lebih intuitif, jika ada hal yang tidak beres mereka akan paham lebih dahulu.

Introvert lebih sering melakukan aktifitas berfikir daripada aktifitas fisik. Mereka mendapat sumber energi mental untuk berfikir dari menyendiri. Lebih tertata dan bagus dalam pengambilan keputusan, karena mereka tidak terburu-buru dalam bertindak dengan banyak pertimbangan yang ia pikirkan. Bahkan jika harus menyapa temannya pun mungkin ia akan memikirkan kata yang tepat dengan suasana hati temannya agar tidak menimbulkan kesenjangan.

Mereka dianggap aneh, susah dipahami dan sering membuat orang lain tidak nyaman dengan kehadiranya itu sudah biasa. Introvert itu sombong!. Banyak orang yang menilai jika orang introvert itu sombong padahal anggapan mereka itu kurang tepat, mereka hanya kurang pandai dalam bersosial atau bersikap didunia luar lebih tepatnya mereka tidak nyaman berada didunia luar yang dasarnya bukan wilayah kekuasaan mereka.

     Aku tidak gila atau depresi, aku hanya ingin berbicara lebih banyak dengan diriku sendiri
           
Pesan regards buat temen-temen seintrovert-an yang baca artikel ini sederhana aja, tetep jadi diri kalian sendiri karena ngga ada orang hebat yang ngga menjadi dirinya sendiri. buat yang genre lain selain introvert, berusahalah pahami mereka jangan menilai dari luar. dan percayalah kalian sangat beruntung jika mendapat kepercayaan dari si introvert dan tetap jadilah diri kalian sendiri, Ehe. Terimakasih.

Tuesday, January 31



Selamat hari Kamis kawan-kawan yang manis dari hairegards berkumis tipis tanpa pensil alis, bagaimana kabar kalian ? sehat ? masih setia dengan status jomblo nya ? regards harap sih masih jomblo biar kita samaan hwakwkwk. Oiya kali ini kita bersua di lanjutan cerita Rahasia Dibalik Setiap Bulan Januari Putus dan kali ini Part III ( END ). Kenapa kok END? Ya emang kenyataannya cuma 3 kali itu sih cerita putus nyambung nya. END dan END ngga mau lanjutin lagi kisah yang udah tau hasil akhirnya macem mana, apalagi dengan alasan rusaknya hubungan yang terakhir ini buat aku udah ngga bisa di perbaiki lagi. Kalau begitu langsung saja  masuk ke cerita biar ngga kepanjangan ini paragraph pembukaanya :D.

Pertengahan bulan Juni 2014 setelah satu semester berpisah entah alasannya apa aku lupa, akhirnya kami memutuskan untuk kembali merajut hubungan asmara tersebut. Selepas peluit tanda permainan dimulai berbunyi kisah kami mulai bergulir menapaki lembah penuh bunga. Jadi ceritanya masa pacaran kali ini lagi manis-manisnya gitu, ya maklum setelah sekian bulan lost contact dan akhir nya dipertemukan dengan rasa yang masih sama. Waktu itu kalo ngga salah lagi musim libur semester jadi kami punya banyak waktu bersama di kampung halaman.  Hari demi hari kami lalui dengan penuh ke-alay-an orang pacaran yang mungkin regards-readers jomblo ini bisa membayangkan sendiri ke-alay-an nya seperti apa :D.

Setelah lumayan lama kami menikmati yang kata orang pacarana sebut itu kebahagiaan, akhirnya kami harus berpisah lagi. Namun kali ini kami berpisah bukan dalam ikatan tapi dalam jarak, ya kami harus kembali ke perantauan masing-masing dan menjalani masa LDR yang menurut ku berat memang berat LDR itu wkwk. Mungkin buat kebanyakan orang LDR itu Cuma butuh kepercayaan dan komunikasi aja yang baik agar hubungannya bisa berjalan lancar sampai masa LDR tersebut usai. Tapi buat aku pribadi sudah untuk menjalani hubungan tanpa bertemu pasangan secara langsung dan lagi aku juga ngga bisa mengunjunginya Karena kesibukan di tanah rantau.

Setelah 1 bulan lebih berjalan masa LDR kami ternyata aku mulai tidak bernafsu untuk memberi kabar kepada doi. Alasan yang membuat aku malas menghubunginya bukan hanya Karena faktor tidak bertemu, namun Karena aku banyak mendapat kabar tentang yang dia lakukan disana dari beberapa teman baikku yang memang satu kampus dengan dia. Kabar yang aku dapat adalah sekarang doi disana lagi deket sama salah seorang kakak kelasnya ( dulu pernah diceritain kalo kakak tingkat ini mentor belajar pas maba) . mereka tiap hari bersama dikampus dari berangkat sampai pulang kampus ( 07.00-malam),. bukan Cuma dikampus diluar pun  begitu mereka sering jalan bareng, makan bareng  dan melakukan segala hal sering bareng. Sebenarnya di awal aku ngga terlalu curiga Karena doi udah cerita diawal tentang siapa identitas kakak tersebut. Namun semakin lama aku semakin ngga nyaman Karena instensitas mereka bersama tersebut. Pernah pas kami sama-sama berada di kampung halaman aku mengajaknya untuk membicarakan masalah tersebut dan hasilnya dia berusaha meyakinkan aku bahwa si kakak itu Cuma sekedar kakak dan teman buat dia yang suka bantuin dia (Fyi : doi ini dari dulu emang suka bergantung pada seseorang). Setelah dia menjelaskan berbagai macam hal, aku Cuma menanggapi bahwa “Pegang omonganku, seorang pria dan wanita tidak mungkin tidak ada rasa cinta dengan kondisi kedekatan yang intens sepertimu dan dia”. Dan dia pun tetep berusaha meyakinkan bahwa mereka bisa dan yasudah.

Selepas itu kami kembali lagi ke tanah rantau dan ya aku semakin malas menghubunginya dengan kondisi tersebut, hampir 1bulan aku ngga kirim pesan/telfon ke dia duluan ketika dia sms ya kubalas seadanya tanpa ada keinginan untuk memperpanjang percakapan . Akhirnya pas bulan November ponselku berbunyi, ternyata telfon dari doi ketika kuangkat katanya dia sedang berada dikota tempatku merantau dan kalua sedang tidak sibuk aku diminta untuk menemunya. Aku yang sedang gabut dikos langsung siap-siap berangkat dan sesampainya disana dia menanyakan alasanku menjauhi dia seperti itu, dia juga menjelaskan tentang kedekatan dia dengan si kakak itu. Namun ada hal yang membuatku terkejut pada saat itu, ternyata dia disana dia berangkat berdua dengan si kakak itu namun dia mencoba menenangkanku dengan dalil dia dan sikakak datang kesini hanya untuk menjelaskan kedekatan mereka saja dan si kakak pun juga beberapa kali membantu menjelaskan. Dan bodohnya aku percaya wkwk, dan senja telah tiba kami harus berpisah lagi Karena mereka harus kembali ke kota mereka. Diakhir pertemuan aku hanya berbicara pada si kakak “ Titip dia yo mas” dengan sedikit senyuman diikuti langit yang mulai gelap saat kepulangan itu.

Selang beberapa jam kemudian dia memberi kabar bahwa mereka sudah sampai di kos. Perrbincangan masih lancar dan berjalan ramah di BBM sampai akhirnya dia merubah Display Picture BBMnya ditempat liburan yang ia datangi hari ini dengan si kakak situasi yang tidak mereka ceritakan padauk saat bertemu. Mood yang mulai membaik langsung berubah drastic ketika melihat foto tersebut, bagaimana tidak begitu bahwasanya dia bercerita ke kotaku itu hanya untuk bertemu denganku dan ternyata kenyataannya sebelum bertemu denganku mereka pergi ke tempat liburan berdua. Aku langsung menanyakan klarifikasi tentang foto tersebut dan dia pun tidak terlalu detail menjelaskan Karena menurutku kondisinya memang dia melakukan itu. Selepas kejadian tersebut kondisi hubungan tidak berubah tetap buruk dan aku kembali tidak bernafsu memberi kabar atau memberi sapaan lewat media komunikasi yang ada.

Satu bulan lebih berlalu keadaan tersebut, sampai akhirnya tiba di pertengahan bulan januari. Disuatu sore tiba-tiba telp berdering, ya itu dia yang meneleponku. Dia menjelaskan semua keinginan dia, dia ngga nyaman dengan responku beberapa bulan terakhir dan dia ingin untuk mengakhiri hubungan denganku dan dia juga ingin menjauhi si kakak itu dengan pertimbangan biar adil. Meskipun berat Karena pada dasarnya aku masih cinta dengannya waktu itu kucoba terima permintaan tersebut dan kami putus. Diakhir percakapan aku berpesan kepadanya bahwa “ Menjauhi yang tak Nampak dimata itu lebih mudah daripadamenjauhi yang setiap hari terlihat oleh mata”. Dia menjawab dengan keteguhan bahwa dia bisa menjalaninya. Aku pun menutup telfon dengan perasaan risau dan tak yakin dia bisa menjauhi si kakak tersebut dan kami lost contact lagi.

Setelah setahun lebih tidak berkomunikasi beberapa minggu yang lalu dia menghubungiku, dan ingin meminta maaf tentang masalah yang dulu dan kujawab sudah tidak ada masalah lagi diantara kita semua sudah kumaafkan. Namun ternyata dia meminta maaf Karena dia memiliki janji untuk tidak memiliki hubungan spesial  dan menjauhi kakak tersebut selepas kami putus hubungan. Dia tidak bisa menjauhi si kakak tersebut dan sekarang meskipun mereka tidak terikat sebuah ikatan namun aku tau mereka memiliki komitmen dengan kedekatan mereka tersebut. Aku yang mendapat kabar tersebut merasa tidak terkejut Karena memang sudah kutebak akan seperti ini akhir ceritanya nanti, aku hanya berkata ya ngga apapa itu hak kalian dan bukan urusanku kalian membuat komitmen serius tersebut, tidak ada yang perlu dimaafkan.

Setelah kejadian itu mereka semakin berani menunjukan kemesraan hubungan mereka di social media, beberapa kali ku beri tanggapan positif tentang postingan mereka namun sering dia ngga berani memberi balasan. Dan akhirnya aku malas ku hapus lah kontak dia dari BBM agar tak Nampak lagi postingan pamer kemesraan yang sering ia lakukan. Bukan Karena cemburu atau apa lo ya, ku hapus Karena aku malas membaca hal tersebut, dan alasan terbesarnya sebenarnya sih karena aku sendiri belum menemukan sosok  untuk menyalurkan rasa, dan segala tentangku. 

Dan akhirnya kami hidup tenang masing-masing dia dengan kakak yang dulu dikenalkan sebagai teman dan aku “SENDIRIAN” hehe, cerita Rahasia Dibalik Setiap Bulan Januari Putus akhirnya berakhir disini. Semoga teman-teman tidak mengalami hal yang saya alami dan semoga teman-teman bisa mengambil hikmah dari cerita saya tersebut. Di akhir paragraf ini saya Cuma ingin memberi pesan kepada kawan-kawan hairegards disini bahwa jangan berani-berani membuat sebuah janji tentang seuatu hal yang  tidak bisa kita prediksi dan pastikan seperti perasaan Karena ketika kalian melanggar janji tersebut urusannya bukan hanya dengan orang yang kalian janjikan tapi dengan tuhan yang menciptakan kalian. Dan lagi teman-teman semua harus berani memutuskan suatu pilihan Karena tidak mungkin kalian memiliki 2 matahari dalam satu galaxy, itu akan menghancurkanmu. Sekian dari regards jangan lupa baca artikel saya yang lain ya terimakasih.